About Me

header ads

Eman Bria: "Terkait Pilkada Malaka, PKB dan PDIP Itu Koalisi Sangat Alamiah"

STRATEGI.CO.ID - KUPANG - Bakal calon Bupati Malaka Periode 2020-2025 Partai Kebangkitan Bangsa [PKB], Emanuel Bria  masih gencar melakukan komunikasi dan konsolidasi politik ke partai-partai politik pendukung; seperti PDIP dan Hanura maupun PSI. Baginya saat ini bicara koalisi, PKB dan PDIP itu koalisi yang sangat alamiah karena historisitas kedua partai ini yang nasionalis dan merawat NKRI. Saat ini sambil menunggu hasil keputusan dukungan partai, Ia juga melakukan safari politik ke tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan orang muda untuk membangun komunikasi dan konsolidasi guna menggalang dukungan politik menuju Pilkada di Rai Malaka.

Demikian petikan poin diskusi dalam temu diskusi bersama sang Calon Bupati Malaka tahun 2020 itu di Sotis Hotel Kelapa Lima-Kota Kupang, Rabu [5/2/2020].

Baginya dukungan partai sangat penting karena merupakan pintu dan atau kendaraan menuju pentas politik Pilkada Malaka. Saat ini sambil berkeliling ke semua pelosok Malaka, ia menunggu keputusan partai. Soal  figur-figur atau pasangan yang akan digandeng membentuk paket Eman Bria pun belum mau berkomentar.

Dirinya tidak mau mendahului hasil keputusan partai koalisi. Bilamana sudah ada kejelasan partai soal dukungan, tentu akan diikuti diskusi dengan partai pendukung soal siapa pasangannya untuk paket dan darimana serta bagaimana elektabilitasnya.

“Sementara ini komunikasi dan konsolidasi lintas partai masih berjalan; baik di DPC, DPD maupun DPP. Kepusan terakhir ada ditingkatan-tingkatan tersebut jadi harus menunggu.” Ujarnya sambil tersenyum lebar.

Partai-partai tentu punya pertimbangan tersendiri, lanjut Eman, termasuk soal kepentingan jangka pendek dan jangka panjang. Entah itu perolehan kursi dan atau konteks Pilgub NTT kedepan hingga perhitungan jangka panjang Pilpres ke depan.

“Artinya jelas bahwa hari ini kita belum bisa putuskan sendiri mau paket dengan siapa, karena kalau tentukan paket sendiri, lalu pertanyaannya partai pendukungnya siapa? Jadi harus tunggu keputusan dukungan partai dulu baru kita tahu bisa paket dengan siapa?”

Terkait fit and proper test, Eman menjelaskan partai-partai lain termasuk PKB dan PDIP belum melakukan fit and proper test. Rata-rata kemungkinan akan melakukan fit and proper test di bulan Mei 2020. Sejauh ini baru 1 partai yang sudah melakukan fit and proper test terhadap Calon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah mendaftar yakni Partai Gerindra.

Ditanyai soal sejauh mana pendekatan komunikasi dengan stakeholders, Eman menjawab  pendekatan sudah berjalan dengan para tokoh adat sejak perjuangannya bersama tokoh mereka tentang tentang isu lingkungan; terutama hutan-hutan adat di Malaka. Baginya saat ini justru boleh dikatakan ini sebuah kesempatan dan strategi untuk lebih memperjuangkan isu lingkungan.

“Untuk saya sepribadi, koalisi alamiahnya ya, PKB dan PDIP karena kedua partai ini secara historis punya sejarah tersendiri menjaga lingkungan NKRI dan keduanya merupakan partai nasionalis. Sekarang ini ditingkat lapangan juga sedang membangun komunikasi dengan DPC Partai-Partai tersebut.”

Dalam waktu dekat, lanjut Eman Bria, ia akan mengikuti kegiatan tanam pohon bersama bersama PKB dan PDIP di Malaka untuk pelestarian lingkungan hidup karena PKB mendeklarasikan diri sebagai partai hijau. Sementara kemarin PDIP melaksanakan kegiatan tanam pohon untuk menghijaukan  lingkungan sebagai hadiah ulang tahun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Puteri.

Terkait  pengorganisiran ditingkat lapangan, Eman mengungkapkan ada tim lapangan yang terorganisir dan sementara bekerja. Melalui timnya ia berusaha memperkuat basis, termasuk dengan membangun komunikasi dengan partai-partai lain yang belum punya sit di Daerah itu untuk menggalang dukungan dan kekuatan.

Timnya juga sudah melakukan survey internal untuk mengukur respons masyarakat terkait pembangunan Malaka; apa yang dinilai berhasil dan mana belum berhasil. Apa yang mereka inginkan dari pemimpin untuk dilakukan kedepan. Disitu tim menangkap ide-ide dan harapan masyarakat.

Survey dimaksud juga terkait menangkap ide-ide/gagasan masyarakat soal figur seperti apa dan siapa yang mereka inginkan. Termasuk didalamnya ada poling terhadap figur-figur yang selama ini diunggulkan memiliki potensi dan diharapkan untuk memimpin Malaka kedepan.

Eman juga sportifnya berujar bahwa saat ini bahkan hingga hingga bulan Mei dan Juli nanti tidak tahu siapa yang  lolos di partai/didukung partai.

“Semua tergantung elektabilitas calon. Sejauh ini ada tiga figur yang menjadi perbincangan ditingkat lapangan; pertama tentu saya sendiri [Eman Bria] dan petahana [Stef Bria Seran] serta pak Simon Nahak. Tetapi juga kelihatan sudah ada komitmen beberapa partai politik untuk tidak ikut dalam mendukung petahana [SBS]. Nah kita melihat peluang ini dengan membangun strategi yang lebih kuat untuk menggalang dukungan mereka.” Tandas Eman Bria.

Memang dari segi tingkat popularitas, lanjut Eman, saat ini SBS lebih tinggi dibanding mereka penantang [Eman Bria dan Simon Nahak]. Hal ini wajar dimanapun karena petahana sudah berkuasa beberapa tahun di Malaka.

“Tetapi survey yang kami lakukan juga menunjukan bahwa mayoritas masyarakat akan menentukan pilihan saat kampanye dan saat berada di bilik suara. Inilah peluang kita untuk memenangkan hati rakyat Malaka". Ujar Eman Bria sambil mengangguk yakin.

Bagi Eman, dirinya hanya ingin membawa suatu sistem politik yang sehat dan benar-benar demokratis. Sistem berpolitik dimana semua orang Malaka merasakan kegembiraan berpolitik tanpa tekanan dan kecemasan akan apa yang akan terjadi nanti sesudah pesta demokrasi di Rai Malaka selesai.  [kos//kos]