Bagi beberapa orang, diet adalah hal yang mudah. Mengurangi asupan kalori dan karbohidrat demi mendapatkan badan yang lebih sehat nan langsing bisa jadi hal yang sudah biasa dilakukan. Namun, melakukan diet detoks atau detoksifikasi memerlukan upaya yang sedikit berbeda dari diet-diet lain pada umumnya.
Diet detoks memiliki fungsi untuk mengeluarkan racun-racun yang tertinggal dalam tubuh dengan bantuan makanan atau minuman tertentu sehingga menghasilkan larutan khusus sebagai pelarut racun. Sebelum Anda menjalani diet ini, ada baiknya untuk mengetahui lebih dulu hal-hal apa saja yang membedakan diet detoks dari diet-diet lain.
Diet detoks lebih berat dibanding diet lainnya
Diet detoks tergolong berat karena pada prosesnya, Anda harus terus menerus mengonsumsi makanan atau minuman yang sama terus menerus, dan tidak mengonsumsi jenis makanan atau minuman tertentu juga dalam waktu yang lama. Hal itu bisa menyebabkan perubahan dalam sistem pencernaan tubuh dan bisa berdampak pada kebugaran tubuh. Akibatnya, Anda mungkin akan kerap merasa lemas, pusing dan lesu karena penyesuaian tersebut. Jika hal ini bisa menghambat produktivitas Anda, sebaiknya pertimbangkan lagi sebelum menjalani diet detoks, apalagi jika Anda berencana melakukannya dalam jangka panjang.
Diet ini tidak dianjurkan untuk mereka yang memilki riwayat sakit tertentu
Diet detoks bisa berbahaya bagi seseorang yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit hati atau ginjal. Diet detoks yang mengharuskan seseorang mengurangi atau menambah jenis makanan tertentu bisa memengaruhi penyakit yang mungkin justru bertambah parah dengan aturan makan baru tersebut.
Fungsi utamanya bukan untuk mengurangi berat badan
Meski diet detoks bisa membuat berat badan turun, namun fungsi utama dari diet ini hanyalah mengeluarkan racun-racun tubuh dengan asupan makanan terbatas. Berkurangnya berat badan hanyalah efek samping yang tidak selalu didapat oleh seseorang yang menjalani diet ini. Namun, diet dengan tujuan detoksifikasi tubuh ini pun nyatanya tidak disarankan oleh dokter atau ahli nutrisi manapun. Pasalnya, tubuh manusia mampu mengeluarkan racun dari tubuh secara alami.
