Di era teknologi yang semakin canggih, siapa yang tak kenal dengan istilah gadget? Sebut saja smartphone, ipod, tab, console game yang merupakan contoh dari sekian banyak produk teknologi yang kian akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari. Tak hanya diperlukan untuk kebutuhan komunikasi, gadget seperti smartphone dan tab juga bisa berfungsi sebagai alat pendukung kerja atau media pembelajaran. Tak heran banyak orangtua yang mulai mengenalkan penggunaan gadget kepada anak-anak mereka sejak usia balita.
Menurut hasil penelitian yang pernah dilakukan Kaiser Family Foundation, disebutkan bahwa rata-rata anak balita menghabiskan 7,5 jam perhari menatap layar gadget. Jika dibandingkan pada masa sebelum era 2000-an, dimana penggunaan gadget belum semarak sekarang, Angka ini tentu sangat mengesankan. Menurut data dari Nature Conservancy, kini anak usia prasekolah rata-rata menghabiskan waktu kurang lebih hanya 1,5 jam perhari untuk bermain di luar ruangan atau playground.
Beragam manfaat memang bisa didapat dari penggunaan gadget pada anak, di antaranya belajar bisa lebih mudah dan menyenangkan dengan munculnya beragam aplikasi edukatif. Tapi sebelum mengenalkan gadget ke anak, tahukah Anda apa saja yang harus dilakukan demi mencegah dampak buruk penggunaan gadget pada anak?
Membuat jadwal bermain gadget
Sebelum Anda mengizinkan anak Anda bermain gadget, ada baiknya untuk memberlakukan jadwal bermain gadget yang sudah Anda buat sebelumnya dan mengaplikasikannya secara bijak dan disiplin setiap hari. Standar waktu bermain gadget untuk anak balita di bawah lima tahun adalah satu jam perhari. Usahakan agar anak Anda mematuhi aturan tersebut dan berlakukan hukuman jika sang anak tidak mengikuti jadwal dengan disiplin. Hal ini sangat diperlukan mengingat aktivitas yang terlalu lama menggunakan gadget bisa berakibat pada kesehatan, baik fisik maupun psikis anak.
Hindari penggunaan internet tanpa parental-control
Memilih konten yang baik untuk anak Anda ketika memainkan gadget adalah hal yang sangat penting. Di usia yang sangat belia, anak akan cenderung menerima dan mengingat informasi yang pertama kali ia ketahui dan ingatan tersebut tersimpan di memori jangka panjang otak. Berhati-hati dalam memilih konten online atau aplikasi yang anak Anda mainkan bisa jadi cara yang tepat untuk mencegah hal-hal negatif masuk dan memengaruhi si kecil. Untuk itu, penting bagi para orangtua menggunakan layanan parental-control pada jaringan internet mereka. Anda bisa mengetahui dan memantau apa saja laman atau konten online yang diakses anak.
Jangan berhenti berkomunikasi dan bermain
Memberi gadget terlalu dini untuk anak bisa berakibat negatif pada kondisi kesehatan dan emosinya. Studi yang dimuat di The American Academy of Pediatrics mengungkap bahwa anak yang sudah diberikan gadget sejak usia lima tahun akan mengalami perkembangan otak yang berbeda dibanding mereka yang tidak. Di usia itu, anak sudah memiliki perkembangan otak yang baik sehingga perlu diberikan rangsangan motorik yang maksimal tanpa bantuan layar monitor. Terganggunya perkembangan motorik anak akan berdampak lebih jauh pada kemampuannya untuk berinteraksi di lingkungan sekitar dan juga pengendalian emosinya kelak.