About Me

header ads

6 Orang Lansia, Keluhkan Kinerja Pemdes Teas

Foto : Ketua Dpc Pospera Kabupaten Timor Tengah Selatan Sedang Mengunjungi Salah Satu Warga Lansia Desa Teas

TTS-Myindikator,  Sebanyak enam orang masyarakat lanjut usia (Lansia) asal desa Teas Kecamatan Noebeba Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengeluhkan kinerja pemerintah desa teas yang dinilai tidak memihak kepada masyarakat dan terkesan lebih memihak kepada keluarga mereka sendiri terkhususnya dalam penetapan masyarakat penerima bantuan langsung tunai yang dinilai tidak tepat sasaran.

Sesuai informasi yang diterima media ini, diantara ke-enam orang masyarakat lanjut usia ini pernah didatangi aparat desa dalam hal ini kepala dusun dan sudah melakukan pendataan bahkan dijanjikan akan mendapatkan bantuan langsung tunai dana desa tapi yang terjadi tidak seperti yang dijanjikan,

“selama ini dusun pernah datang dan mengambil ktp saya kemudian foto, katanya untuk dapat bantuan. tapi nyatanya sampai sekarang saya belum pernah merasakan namanya bantuan dari pemerintah dan juga selain bantuan langsung tunai dari dana desa, saya belum pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah.”,tutur Beci Fallo warga desa Teas.
Selain Beci Fallo(85) ada juga beberapa masyarakat lanjut usia yang juga mengalami nasib yang sama yang seharusnya dalam kondisi pandemi mestinya diutamakan dalam pemberian bantuan langsung tunai. Ke-Lima masyarakat selain Beci Fallo  diantaranya, Naomi Ataupah, Elisabeth Taunu, Gideon Liunima, Pitronela Timo dan Oktoviana Selan. 

Menanggapi kondisi ini, Ketua DPC Posko Perjuangan Rakyat Yerim Yos Fallo saat dihubungi media ini.

“Jika pemerintah desa merasa memiliki rakyat dan memiliki Nurani yang baik seharusnya para orang tua ini harusnya didahulukan baru yang lain apalagi menurut informasi yang kami peroleh dari PAC Pospera Kecamatan Noebeba bahwa nama-nama masyarakat lanjut usia yang disebutkan di atas sudah pernah diusulkan oleh BPD dan RT juga tapi sayangnya hingga saat ini belum diakomodir oleh Kepala Desa”,

“Bahkan ada juga perangkat desa yang menyuruh mama Beci Fallo untuk memberikan KTPnya untuk di data serta mama Beci disuruh ke kantor desa saat pembagian BLT namun dalam penantiannya di kantor desa namanya tidak terdaftar dalam penerima bantuan BLT Dana Desa” Ucap Yerim

Lanjut Yerim, Terhadap kondisi ini juga, saya mau mengatakan bahwa kejadian ini diharapkan agar menjadi contoh bagi desa yang lain agar jika ada di desa lain yang masih mengalami kondisi seperti ini tolonglah untuk menjadi perhatian agar para lansia dan duda serta janda didahulukan dalam pendataan pemberian bantuan” harap Yerim.
Selain itu, dari hasil penelusuran media ini, kuat dugaan bahwa diantaranya penerima bantuan langsung tunai dana desa teas terdapat warga masyarakat desa teas yang sesuai informasi tidak lagi bertempat tinggal di desa teas namun masuk dalam daftar penerima bantuan. serta adanya dugaan jika anak mantu dari ketua BPD yang tidak tinggal di desa teas tapi juga terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai dana desa teas.

Kepala Desa Teas Melianus Sabath yang dihubungi via hand phone belum berhasil tersambung. (BES)