About Me

header ads

Bapak Gubernur NTT, Tolong Bantu Kami

 


Kabar Redaksi, Edisi Minggu 11 Juli 2021, Penulis; Yabes Nubatonis

Salam Redaksi;

(27/3/2021) merupakan momentum dimana masyarakat petani bawang di Kabupaten Timor Tengah Selatan merasakan arti hadirnya Pemerintah sebagai wakil Tuhan di dunia, hal ini dibuktikan dengan pemerintah kabupaten Timor Tengah Selatan dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikulra melalui PPL dan Pegawainya mengunjungi hampir sebagian besar petani bawang di kabupaten timor tengah selatan dan memberikan informasi bahwa Gubernur Nusa Tenggara Timur akan membeli hasil pertanian dalam hal ini bawang merah dengan harga Rp.20.000 per kilo gram.

Nuasa Pandemi Covid-19 yang semakin terasa menggangu ekonomi masyarakat kaum ekonomi lemah-lembut, membuat kebahagiaan sesaat yang awalnya dirasakan berubah karena hasil bawang merah mereka yang di beli dan dengan janji dua hari kemudian tepatnya (29/3/2021) akan segera mengambil uangnya ternyata tidak sesuai dengan kata manis yang keluar dari bibir-bibir sang pemimpin. Empat bulan berjalan sejak 27 Maret 2021 hingga saat ini, kesulitanlah yang harus dijalani para petani bawang merah dalam mengurus dan menghadapi setiap kebutuhan ekonomi rumah tangga mereka.

PPL dan Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Selatan yang awalnya hadir dan memberikan informasi ini sekilas hilang bagaikan di telah bumi dan tak tau dimana keberadaan mereka, para petani bingung pada siapa harus mengadukan kondisi ini. Penyesalan lahir dikarenakan, pemerintah yang harusnya membantu mereka tau-taunya hanya memberikan janji manis tanpa kejelasan kapan hak mereka harus terbayar demi memenuhi dan menafkai keluarga dan anak-anak mereka.

Dalam penelusurusan media ini, Dinas Pertanian Kabupaten cuci tangan dan melemparkan semua tanggungjawab kepada dinas pertanian provinsi, tanpa sadar bahwa merekalah yang punya andil serta memperlancar hingga proses pembelian bawang merah ini bisa terlaksana dengan baik. Tak sampai disitu saja, isu jika bawang yang telah dibeli akan kembali di sortir barulah dibayarkan semakin meresahkan para petani karena jika sejak awal itu diinformasikan pastilah para petani juga memperhatikan hal itu.

Beberapa petani yang sempat ditemui tim redaksi media ini, menuturkan keadaan yang dialami mereka paska belum dibayarkannya uang mereka.

“Bapak Gubernur Tolong Kami, Semua urusan rumah tangga dan kebutuhan kami tertunda, kalau tau akan seperti ini lebih baik kami jual di pasar saja mungkin lebih baik bisa membantu kebutuhan kami. Awalnya semua manis, datang bawa-bawa nama Bapak Gubernur yang mau beli. Tau-taunya, bukan bapak gubernur yang beli.” Tutur Seorang Petani Bawang.

“Untuk daftar anak lanjut sekolah saja, kami harus utang padahal ada uang di pemerintah. Kami orang kecil harap pemerintah bisa bantu kami jangan buat susah kami lagi.” Ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Selatan  Dan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Telah Dihubungi Tim Redaksi Media Online Indikator.my.id namun tidak merespon kondisi ini.